Bima, 3 Juni 2025 — Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nggusuwaru (UNSWA) Kota Bima kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong kualitas dan wawasan global mahasiswa dengan menyelenggarakan kegiatan “PGSD UNSWA Menginspirasi: International Sharing Session on Student Scholarships and Education Roles in the World.”
Acara ini diselenggarakan pada Selasa, 3 Juni 2025 pukul 09.30 WITA bertempat di Aula Lantai 2 Gedung E Kampus UNSWA dan juga disiarkan secara daring melalui platform Zoom. Kegiatan ini merupakan bagian dari program penguatan internasionalisasi pendidikan serta memberikan inspirasi dan motivasi kepada calon mahasiswa baru (CAMABA) PGSD UNSWA 2025 dalam merancang masa depan akademik mereka sejak dini.
Dalam sambutannya Ketua Panitia. Ringgo Putri Lestari, M.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai wahana pembekalan awal bagi CAMABA agar tidak hanya fokus pada dunia kampus secara lokal, tetapi juga memiliki mimpi besar untuk meraih kesempatan di tingkat internasional.
“Kami ingin menanamkan sejak awal bahwa belajar di PGSD UNSWA bukanlah akhir dari cita-cita, melainkan awal dari proses membangun jejaring dan karier global. Melalui sesi ini, kami menghadirkan narasumber yang tidak hanya inspiratif, tetapi benar-benar membuktikan bahwa anak-anak daerah pun mampu berprestasi di luar negeri,” ujar Ringgo.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari rangkaian penyambutan CAMABA yang dinyatakan lulus tes gelombang 1 dengan mengusung semangat “PGSD UNSWA MENGINSPIRASI”.
Sambutan Wakil Rektor I UNSWA Dr. Tasrif, M.Pd menyampaikan pentingnya membangun orientasi global bagi mahasiswa, terutama calon pendidik.

“Dalam era pendidikan abad ke-21, membangun orientasi global adalah sebuah keniscayaan. Mahasiswa harus mampu menjadi agen perubahan, tidak hanya di lingkup lokal tetapi juga dalam kancah internasional. Melalui forum seperti ini, kami berharap UNSWA menjadi pusat lahirnya insan akademik yang mampu bersaing, beradaptasi, dan berkontribusi dalam dunia pendidikan global,” tegasnya.
Dr. TASRIF juga memberikan apresiasi kepada panitia, narasumber, serta para peserta yang telah hadir dengan semangat tinggi. Ia mendorong mahasiswa untuk tidak takut bermimpi besar dan terus aktif mencari peluang pengembangan diri, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Hadir sebagai narasumber adalah tiga sosok inspiratif yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Narasumber 1: Juryatina, S.Pd., M.Ed. – Dosen PGSD UNSWA dan Awardee Beasiswa NTB ke Malaysia
Juryatina, dosen PGSD UNSWA sekaligus alumni penerima beasiswa NTB S2 di Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, membuka sesi dengan berbagi kisah perjuangannya meraih beasiswa luar negeri. Ia menekankan pentingnya tekad, perencanaan matang, dan kesiapan dokumen seperti IELTS serta motivation letter dalam proses pendaftaran beasiswa. Dalam paparannya, Juryatina juga membahas bagaimana pengalaman studinya di Malaysia membentuk cara pandangnya terhadap peran guru di kancah global.

Narasumber 2: Syamsul Ramdhana – Trust & Safety Specialist di Concentrix Malaysia
Syamsul Ramdhana, alumni NTB yang kini berkarier sebagai spesialis Trust & Safety di perusahaan internasional Concentrix Malaysia, memberikan insight penting mengenai dunia kerja profesional lintas negara. Ia berbagi pengalaman tentang budaya kerja internasional, pentingnya penguasaan bahasa asing, serta bagaimana membangun kepercayaan dan kompetensi dalam lingkungan multikultural. Syamsul juga menekankan bahwa keterampilan non-akademik seperti komunikasi, disiplin, dan inisiatif sangat dibutuhkan dalam dunia kerja global.
Narasumber 3: Ratu Mangge Ayu, SE., MA – Mahasiswi Master Politik & Diplomasi di Polandia
Sesi yang paling ditunggu-tunggu adalah paparan dari Ratu Mangge Ayu, mahasiswi NTB yang kini sedang menempuh studi S2 di Nicolaus Copernicus University, Polandia. Ia merupakan peraih berbagai beasiswa internasional, termasuk Erasmus+, Asean Youth Conference, hingga program magang dan konferensi diplomat di Turki, Thailand, Lithuania, dan Belgia.
Dalam presentasinya yang bertajuk “Peluang Beasiswa Internasional & Cara Kuliah Mandiri ke Luar Negeri”, Ratu menjelaskan secara rinci “6 Magic Steps” untuk mendapatkan beasiswa luar negeri. Enam langkah tersebut mencakup: penyusunan CV yang kuat, penulisan motivation letter yang personal dan meyakinkan, surat rekomendasi dari pihak yang kredibel, penguasaan bahasa asing (TOEFL/IELTS), aktif mencari informasi dari berbagai situs beasiswa terpercaya, serta konsistensi dalam mengirimkan 3–4 aplikasi per bulan.
Tak hanya berbicara tentang beasiswa, Ratu juga membagikan cara kuliah mandiri ke luar negeri khususnya di Polandia, yang relatif terjangkau dengan kualitas pendidikan tinggi. Biaya kuliah program S1 dan S2 di Polandia dimulai dari Rp 18–20 juta per semester, dan bahkan untuk program S3 tidak hanya gratis, tapi mahasiswa akan menerima gaji bulanan sekitar Rp 23 juta. Ia juga menyampaikan berbagai peluang beasiswa yang ditawarkan Nicolaus Copernicus University, termasuk program riset dan magang internasional yang dibiayai penuh.
Moderator: Ayu Ramdhani – Mahasiswi Berprestasi PGSD UNSWA
Acara ini dipandu dengan apik oleh Ayu Ramdhani, salah satu mahasiswi PGSD UNSWA yang dikenal aktif dan berprestasi. Dengan gaya komunikasi yang hangat dan interaktif, Ayu mampu menciptakan suasana diskusi yang menarik antara narasumber dan peserta, baik secara luring maupun daring.
Inspirasi bagi Generasi Pendidik Masa Depan
Kegiatan ini diwajibkan bagi seluruh CAMABA PGSD UNSWA 2025 sebagai bagian dari penguatan karakter dan pembinaan motivasi akademik sejak awal. Para peserta tampak antusias dan memberikan tanggapan positif terhadap pengalaman nyata dan langkah-langkah konkrit yang disampaikan oleh para narasumber.
Kaprodi PGSD UNSWA, dalam sambutannya, menegaskan bahwa acara ini merupakan upaya nyata Prodi dalam menyiapkan lulusan yang bukan hanya kompeten di tingkat lokal, tetapi juga siap bersaing dan berkontribusi di tingkat global. “Kami ingin menumbuhkan semangat belajar lintas batas dan menginspirasi mahasiswa untuk melihat dunia sebagai ruang belajar dan ladang pengabdian,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, UNSWA membuktikan peran pentingnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada aspek lokal, tetapi juga memiliki pandangan global untuk mencetak guru-guru masa depan yang berpikiran terbuka, tangguh, dan visioner.
